25 Maret 2017

Tentang SMK

Ada banyak hal yang bisa dijelaskan dari judul diatas, sebelumnya saya jelaskan dulu apa itu SMK, SMK kependekan dari Sekolah Menengah Kejuruan, berbeda dengan SMA (Sekolah Menengah Atas), SMK lebih memfokuskan peserta didiknya untuk memiliki keterampilan tertentu tergantung kompetensi keahlian apa yang mereka pilih, orang awam bilang jurusan, sebetulnya istilahnya saat ini adalah kompetensi keahlian, jadi jangan salah istilah lagi ya, hehe.
article2-f1K dan A, beda tipis memang tapi sebetulnya anak SMK dan SMA tentu berbeda, SMA lebih mempelajari mata pelajaran umum, namun di kelas dua dan tiga biasanya sudah ada penjurusan tergantung minat para peserta didik juga, biasanya jurusan IPA IPS dan Bahasa, di SMK "jurusan" nya banyak, dulu memang masih sederhana tapi sekarang bermunculan kompetensi keahlian yang awam didengar seperti TKR (Teknik Kendaraan Ringan) TGB (Teknik Gambar Bangunan) TKJ (Teknik Komputer Jaringan) dan masih banyak lagi. Itu menandakan betapa spesifiknya SMK, tujuannya ya itu tadi agar peserta didik punya kemampuan yang benar - benar kompeten di bidang yang mereka pilih. Untuk informasi kompetensi keahlian yang tersedia saat ini saya merujuk ke  Wikipedia

Untuk anda yang tertarik masuk SMK atau hanya ingin tahu bagaimana SMK, sebetulnya untuk masuk ke SMK harus tangguh, karena otot dan otak diuji bersama - sama, bahkan untuk jurusan seperti multimedia saja anda harus punya fisik yang kuat ketika masuk tugas lapangan.

tapi sebelumnya...

Kenali Minat dan Kompetensi Keahlian
article2-f2Ada banyak pilihan kompetensi keahlian yang disediakan di SMK di berbagai daerah, dari swasta sampai negeri, tapi percuma jika peserta didik cuma didorong oleh keinginan orang tua dan terkesan dipaksakan, hal yang pertama kali peserta didik harus ingat adalah bahwa yang menjalani hidup itu anda, maka harus tau minat nya dimana, lalu kenali juga kompetensi keahlian yang dipilih, banyak kasus dimana peserta didik tidak tahu kompetensi keahliannya apa, misal mau masuk multimedia saja contohnya, kebanyakan tidak mengetahui dalam nya seperti apa, tidak cuma duduk - duduk didepan komputer saja ternyata, meski memang kebanyakan dihabiskan di depan komputer untuk mengedit atau mendesain sesuatu, tapi bukan itu poin utamanya, di SMK banyak mata pelajaran peminatan yang beragam meski dalam satu kompetensi, kadang kala melibatkan fisik juga. Jadi harus kenal betul dengan kompetensi yang diminati tersebut.

Siap Secara Fisik & Mental
Dimana bumi dipijak disana langit dijunjung.
Sebetulnya kalimat ini berlaku umum bagi semua orang dimanapun kapanpun ketika mau menekuni sesuatu, tanpa mental yang kuat kita akan menghentikan konsistensi kita terhadap sesuatu, di SMK ada banyak rangkaian kegiatan dengan volume yang lebih intens, karena praktek dan teori berbanding terbalik dari SMA, ujian nasional nya juga ada dua teori dan praktek (ujian kompetensi keahlian), kedua soalnya langsung diberikan oleh negara, jadi standarnya tentu nasional. Banyak kasus juga peserta didik yang berhenti ditengah jalan karena ketatnya jadwal SMK, seperti yang disinggung tadi, SMK menguras fisik dan fisik berkaitan dengan mental, kurang siap menghadapi tekanan fisik akan berakibat juga terhadap mental peserta didik, jadi yang mau masuk SMK disiapkan mentalnya baik baik, diingatkan bahwa kedepannya akan lebih berat. BUKAN MENAKUTI, hanya mengingatkan dan meyakinkan.

Finansial

Kita tak bisa memungkiri bahwa biaya pendidikan di Indonesia cukup tinggi, tapi secara logika SMK lebih tinggi, selain biaya reguler ada biaya praktek, ada biaya harian yang berkaitan dengan alat - alat praktek juga yang kadang - kadang tak terduga, baik peserta didik atau orang tua harap mengerti karena biaya ini juga sebanding dengan hasil yang didapatkan, lagi-lagi diingatkan bahwa SMK menekankan pada keterampilan, dan keterampilan berkaitan dengan alat, baik praktik dan ujian akan memakan biaya tambahan tentunya, belum lagi di kurikulum SMK ada Prakerin (Praktik Kerja Industri) atau dulu disebut PKL (Praktik kerja Lapangan). Ini juga menjadi faktor membengkaknya biaya pendidikan di SMK, saya rasa SMK negeri dan swasta sama sama mahal, tergantung fasilitasnya juga, tersedia atau belum, mumpuni atau belum, itu juga harus jadi pertimbangan karena kedepannya pasti akan mempengaruhi biaya tersebut.

Riskan membicarakan biaya tapi apa daya itu faktanya, toh biaya SMA pun juga sama tingginya.

Kesimpulannya sederhana, sebetulnya memilih dimana peserta didik akan melanjutkan studinya itu sebuah pilihan, entah itu peserta didiknya sendiri atau orang tua, tapi hendak lah bijak dalam setiap keputusan dan mempertimbangkannya matang - matang berdasarkan informasi yang tersedia, masih banyak hal yang perlu disinggung tapi tidak akan mudah menjelaskannya dalam satu artikel saja.


Semoga bermanfaat :)
Share This Post to :

0 Comment:

Posting Komentar